Dahulu, para penyihir dari Onogoro hingga luar pulau menantikan hasil panen dari petani Shizen Shouko, yang terkenal dengan tanaman-tanaman berkualitas tinggi. Hasil kebun Shizen Shouko diyakini memiliki efek magis yang membuat konsumennya merasa kenyang lebih lama. Bunga dan herba yang tumbuh di sana dikenal dengan khasiat yang kuat dan daya simpan yang lebih lama. Karena itulah, tanah Shizen Shouko disebut sebagai "tanah yang diberkati oleh dewa."
Namun, ketika era kegelapan melanda, pertempuran dan kehancuran menghancurkan ladang-ladang subur Shizen Shouko. Tanah yang dulu dikenal akan kesuburannya kini berubah menjadi lahan tandus dan tidak terurus, menandai berakhirnya masa kejayaan Shizen sebagai pemasok tanaman dan herba magis bagi komunitas sihir.
Kini, dengan semangat untuk mengembalikan kejayaan dunia sihir dan keindahan alam seperti sedia kala, Shizen Shouko berupaya keras merehabilitasi lahan-lahan ini dan aktif dalam penghijauan. Shizen Shouko bercita-cita kembali menjadi fasilitator bagi para petani, menciptakan ladang yang subur, serta menyediakan makanan bergizi dan herba berkualitas tinggi yang dibutuhkan oleh komunitas sihir.