top of page

 RUMAH KACA 

Dalam proses rehabilitasi lahan, Shizen membangun rumah kaca yang dikenal sebagai Onshitsu, dirancang dengan karakteristik arsitektur Jepang yang khas. Pondasinya terbuat dari kayu hinoki, yang terkenal akan kekuatannya dan aromanya yang unik. Atap rumah kaca ini terbuat dari kaca tebal, sementara dindingnya dilapisi shoji yang diberi mantra pelindung sederhana untuk meningkatkan daya tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Di dalam onshitsu, terdapat barisan petak tanam berbentuk persegi (patch) yang disusun rapi dengan pembatas kayu. Onshitsu hanya dapat ditanami beberapa jenis tanaman, antara lain:

  • Sayuran: Rumah kaca sering digunakan untuk menanam sayuran yang memerlukan kontrol iklim yang baik untuk pertumbuhan optimal. Beberapa sayuran yang umum ditanam di petak tanam dalam rumah kaca meliputi tomat, yang ditanam dalam petak terpisah dengan jarak yang cukup untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Sayuran seperti selada dan bayam juga ditanam di petak yang sama, di mana petani perlu menyiram tanaman secara manual dengan memperhatikan kebutuhan air masing-masing, sehingga kelembapan tanah terjaga dan tanaman terhindar dari kekeringan.

  • Tanaman Herbal: Tanaman herbal sering ditanam di rumah kaca karena mereka dapat tumbuh lebih baik dalam kondisi terjaga. Basil, misalnya, ditanam di petak tanam dengan jarak antar tanaman yang sesuai. Penyiraman dilakukan secara manual untuk memastikan air meresap dengan baik ke dalam tanah. Peterseli dan rosemary juga dapat ditanam di petak yang sama, di mana petani harus secara rutin menyiramnya, menyesuaikan jumlah air yang dibutuhkan agar tanaman tetap segar dan tumbuh optimal.

  • Tanaman Buah: Beberapa jenis buah juga dapat ditanam dalam rumah kaca. Stroberi biasanya ditanam di petak tanam yang terpisah, di mana penyiraman dilakukan secara manual untuk memastikan kelembapan tanah tetap terjaga agar buah dapat tumbuh dengan baik. Tomat ceri juga dapat ditanam di petak tanam, dan petani harus memantau kelembapan tanah dengan teliti, menyiramnya secara manual untuk menjaga kondisi tanah yang ideal bagi pertumbuhan buah.

  • Tanaman Bunga: Bunga juga dapat ditanam di rumah kaca untuk keindahan atau tujuan komersial. Anggrek, yang memerlukan kelembapan yang cukup, ditanam di petak tanam dengan perhatian khusus pada kebutuhan air. Penyiraman dilakukan secara manual dengan jadwal yang teratur. Mawar juga dapat ditanam dalam petak tanam, di mana petani perlu memastikan kelembapan tanah terjaga melalui penyiraman manual, sehingga bunga dapat tumbuh dengan baik dan memberikan penampilan yang menarik.


Tanaman yang ditanam di Onshitsu tidak terikat oleh musim tanam tertentu, karena rumah kaca ini dirancang secara magis untuk memastikan semua tanaman dapat tumbuh dengan baik tanpa memperhatikan musim.

 

Onshitsu ini berlokasi di dua tempat yang berbeda. Yang pertama terletak di pulau Minami Iwo Jima, diperuntukkan bagi murid-murid yang tertarik untuk mempelajari teknik bercocok tanam. Sementara itu, lokasi kedua berada di pulau Onogoro, yang disediakan khusus bagi anggota komunitas sihir Jepang yang ingin memulai praktik bercocok tanam.

 LAHAN PERTANIAN 

​​Sōgō Nōjō adalah lahan peternakan dan pertanian yang terintegrasi, yang mencakup berbagai bidang pertanian, termasuk peternakan dan budidaya tanaman. "Sōgō" berarti "komprehensif" atau "terintegrasi", dan "Nōjō" berarti "peternakan" atau "kebun/ladang". Lahan ini dapat meluas sesuai kebutuhan, dan dikhususkan untuk aktivitas peternakan dan pertanian skala kecil maupun besar. Setiap Farmer (petani) hanya dapat memiliki satu petak lahan Sōgō Nōjō yang dibeli dengan harga 両28.500.

Sōgō Nōjō dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang memadai untuk pertanian, antara lain:

  • Sistem irigasi: Di seluruh area pertanian, air disalurkan dari sungai atau sumur melalui jaringan saluran irigasi utama. Setiap area (sawah, ladang, kebun, dan tegakan) memiliki metode distribusi air yang dirancang sesuai kebutuhan, baik melalui irigasi permukaan, tetes, maupun sprinkler. Sistem drainase yang terintegrasi mencegah genangan berlebih, menjaga area bedeng dan kebun yang rentan tetap kering ketika tidak membutuhkan air tambahan. Dengan pengaturan ini, Sōgō Nōjō berhasil mengoptimalkan efisiensi penggunaan air dan mendukung keberlanjutan agroekosistem terpadu, memastikan setiap tanaman dan pakan ternak mendapatkan pasokan air yang tepat.

  • Sawah (Tanaman Pangan): Tanaman padi ditanam di area sawah dengan sistem irigasi permukaan, di mana air mengalir melalui saluran khusus untuk menjaga genangan yang diperlukan. Sistem ini memastikan tanaman padi tetap terhidrasi dan optimal dalam perkembangannya. Irigasi permukaan ini memungkinkan air mengalir dan tergenang secara teratur, mendukung pertumbuhan padi yang membutuhkan kelembapan tinggi.

  • Ladang atau Bedeng (Tanaman Pangan Kering, Sayuran, dan Herbal): Ladang dan bedeng di Sōgō Nōjō menampung berbagai tanaman seperti jagung, gandum, sayuran, dan herbal. Tanaman sayuran seperti wortel, bayam, tomat, dan terong ditanam di bedeng untuk mengoptimalkan tata kelola air dan drainase. Sistem irigasi tetes diterapkan untuk memberikan pasokan air yang presisi pada akar, memastikan kebutuhan air setiap jenis tanaman terpenuhi tanpa berlebihan. Bedeng juga disusun dengan drainase yang baik, sehingga sayuran dan tanaman herbal dapat tumbuh optimal.

  • Kebun (Tanaman Buah-Buahan, Bunga, dan Sayuran Perennial): Kebun buah menampung tanaman seperti apel, stroberi, dan tanaman perennial seperti asparagus yang termasuk sayuran. Kebun ini menggunakan irigasi tetes untuk menjaga kelembapan tanah pada level yang tepat. Tanaman bunga yang ditanam di kebun, seperti mawar dan lavender, menggunakan irigasi sprinkler untuk memastikan penyiraman menyeluruh pada area tanaman hias, mendukung estetika dan keindahan area kebun.

  • Area Tegakan atau Hutan (Tanaman Penghasil Kayu): Area tegakan atau hutan kebun ditempatkan di pinggiran lahan dan menampung tanaman kayu seperti jati, mahoni, atau bambu. Karena tanaman ini memiliki siklus hidup panjang dan daya tahan terhadap kondisi lingkungan, irigasi minimal diterapkan, lebih mengandalkan curah hujan atau irigasi permukaan sederhana saat musim kering. Sistem drainase alami juga diintegrasikan untuk mengelola air secara efisien di sekitar tegakan.

  • Gudang penyimpanan hasil pertanian: Berfungsi untuk menyimpan produk pertanian seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, serta kayu. Fasilitas ini dirancang untuk menjaga kualitas hasil panen dengan melindunginya dari kerusakan akibat faktor lingkungan seperti cuaca, hama, atau kelembapan berlebih. Gudang tersebut juga membantu mengatur persediaan produk sebelum didistribusikan atau dijual, sehingga produk tetap segar dan layak konsumsi hingga waktu pemasarannya tiba. Sistem penyimpanan yang efisien dan aman ini memastikan petani dapat memaksimalkan keuntungan dari hasil pertanian.

  • Akses jalan dan transportasi yang baik: Penting untuk distribusi hasil pertanian.

 

Petani yang memiliki lahan Sōgō Nōjō dikenakan pajak bulanan sebesar 10% dari harga pembelian lahan.

 MUSIM SEMI - 春 (はる) 

Periodenya adalah Maret hingga Mei. Musim semi di Jepang ditandai dengan suhu yang mulai menghangat setelah musim dingin, dengan suhu rata-rata berkisar antara 8°C hingga 18°C. Ini adalah musim di mana tanah mulai mencair dan tanaman baru bisa tumbuh. Pada bulan April, hujan sering turun, membantu memberikan kelembapan yang baik untuk tanaman.

  • Tanaman pangan: Padi mulai ditanam di akhir musim semi, bersamaan dengan sayuran hijau seperti bayam, selada, kol, serta stroberi, kacang polong, wortel, dan kentang. Ini adalah musim yang baik untuk memulai penanaman karena tanah mulai mencair dan kaya nutrisi.

  • Bunga: Musim ini terkenal dengan mekar indahnya sakura (cherry blossoms), diikuti oleh ume (plum) dan momo (persik), serta bunga tulip dan daffodil. Suhu yang sejuk membantu proses pembungaan, menciptakan pemandangan spektakuler di seluruh negeri.

  • Pohon: Pohon sakura, magnolia, dan plum mekar di musim semi, memberikan warna yang cerah dan indah. Ini juga merupakan waktu ketika daun baru mulai muncul pada banyak jenis pohon.

 

Pengaruh musim semi terhadap tanaman adalah munculnya suhu sejuk yang memicu perkecambahan dan pertumbuhan awal tanaman, dengan hujan membantu menstabilkan kelembapan tanah.

 MUSIM PANAS - 夏 (なつ) 

Periodenya adalah Juni hingga Agustus. Musim panas di Jepang ditandai dengan suhu tinggi, berkisar antara 25°C hingga 35°C, serta curah hujan yang cukup tinggi terutama pada bulan Juni dan Juli, yang dikenal sebagai musim hujan (tsuyu). Kelembapan sangat tinggi selama musim panas.

  • Tanaman pangan: Padi terus tumbuh dengan subur karena membutuhkan banyak air dan panas. Sayuran seperti tomat, terong, cabai, dan mentimun tumbuh baik di bawah sinar matahari yang kuat, bersama buah-buahan seperti semangka, melon, dan labu. Jagung juga merupakan tanaman musim panas yang berkembang pesat.

  • Bunga: Ajisai (hydrangea) mekar subur pada awal musim panas, diikuti oleh hasu (lotus) dan himawari (bunga matahari). Morning glory juga populer, dengan bunga yang mekar di pagi hari.

  • Pohon: Pohon cedar dan cemara tumbuh cepat selama musim panas, bersama dengan pohon buah-buahan seperti persik dan plum, yang mulai menghasilkan buah. Bambu juga mengalami pertumbuhan pesat karena menyukai kelembapan dan panas.

 

Musim panas memberikan banyak sinar matahari yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, tetapi petani juga harus menghadapi tantangan kelembapan tinggi dan serangan hama yang lebih banyak.

 MUSIM GUGUR - 秋 (あき) 

Periodenya adalah September hingga November. Musim gugur di Jepang adalah waktu yang sejuk dengan suhu berkisar antara 12°C hingga 25°C, yang secara bertahap turun seiring mendekati musim dingin. Musim gugur juga dikenal sebagai waktu panen utama di Jepang karena banyak tanaman yang mencapai masa panennya pada saat ini.

  • Tanaman pangan: Musim ini adalah waktu panen untuk padi, serta sayuran umbi seperti ubi jalar, kentang, dan wortel. Sayuran berdaun seperti kubis, bayam, dan brokoli juga ditanam dengan baik di musim ini. Buah-buahan seperti apel, pir, kesemek, dan anggur dipanen pada akhir musim gugur.

  • Bunga: Kiku (krisan), yang merupakan bunga nasional Jepang, mekar pada musim gugur bersama kosmos dan higanbana (spider lily). Bunga ini menambah keindahan di sepanjang musim gugur.

  • Pohon: Pohon momiji (maple) dan ginkgo berubah warna menjadi merah, kuning, dan emas, menciptakan pemandangan alam yang indah. Pohon buah-buahan seperti kesemek dan apel mencapai puncak panen di musim ini.

 

Musim gugur memberikan suhu yang sejuk dan kondisi yang stabil, yang membantu mematangkan tanaman secara perlahan dan membuat hasil panen lebih optimal.

banyak.

 MUSIM DINGIN - 冬 (ふゆ) 

Periodenya adalah Desember hingga Februari. Musim dingin di Jepang bisa sangat keras, terutama di wilayah utara dan pegunungan. Suhu bisa turun hingga di bawah 0°C, dan salju sering turun di wilayah-wilayah tertentu. Meski demikian, di daerah yang lebih hangat seperti bagian selatan Jepang, musim dingin lebih sejuk dan memungkinkan beberapa jenis tanaman untuk tetap tumbuh.

 

  • Tanaman pangan: Sayuran tahan dingin seperti kubis, brokoli, dan kembang kol tetap bisa ditanam, serta bayam musim dingin dan tanaman seperti bawang putih yang ditanam di akhir musim gugur untuk panen di musim semi. Rumah kaca juga digunakan untuk menanam berbagai sayuran selama musim dingin.

  • Bunga: Beberapa bunga seperti camellia (tsubaki) dan narcissus (suizen) mekar meskipun di tengah cuaca dingin. Plum musim dingin (fuyuume) juga mulai mekar di akhir musim dingin.

  • Pohon: Pohon cemara dan pinus tetap hijau sepanjang musim dingin, sementara pohon holly terkenal dengan buah beri merahnya yang cerah.

Musim dingin menyebabkan tanah membeku di sebagian besar wilayah, sehingga pertanian terbatas pada tanaman tahan dingin atau dilakukan di rumah kaca. Tantangan utama di musim dingin adalah ketersediaan sinar matahari dan suhu rendah, yang membatasi jenis tanaman yang bisa tumbuh.

Klasifikasi tanaman berdasarkan kegunaannya mencakup beberapa kategori utama, masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda dalam kehidupan manusia. Berikut adalah penjelasan rinci tentang klasifikasi tanaman berdasarkan kegunaannya, serta contohnya,

 CROPS - TANAMAN PANGAN 

Crops adalah tanaman yang dibudidayakan untuk diambil hasilnya, umumnya berupa biji-bijian atau umbi yang menjadi sumber makanan pokok. Di Jepang, pertanian berfokus pada tanaman yang dapat mendukung ketahanan pangan.

Contoh:

  • Padi (Oryza sativa):

    • Deskripsi: Tanaman pangan utama Jepang, yang ditanam di sawah, biasanya memerlukan banyak air dan suhu hangat.

    • Musim Tanam: Ditanam di awal musim semi dan dipanen pada musim gugur.

    • Penggunaan: Sebagai makanan pokok, padi diolah menjadi nasi, sushi, dan berbagai hidangan tradisional lainnya.

  • Gandum (Triticum):

    • Deskripsi: Tanaman biji-bijian yang ditanam di beberapa daerah di Jepang, meskipun tidak sepopuler padi.

    • Musim Tanam: Varietas musim dingin ditanam di musim gugur, sedangkan varietas musim semi ditanam di musim semi.

    • Penggunaan: Sumber tepung untuk roti, udon, dan soba.

 HERBS - TANAMAN HERBAL 

Herbs adalah tanaman yang digunakan untuk keperluan kuliner dan pengobatan. Tanaman herbal di Jepang sering digunakan untuk memberikan rasa pada masakan, serta dalam pengobatan tradisional.

Contoh:

  • Shiso (Perilla frutescens):

    • Deskripsi: Tanaman berdaun lebar dengan rasa yang unik, sering berwarna hijau atau ungu.

    • Musim Tanam: Ditanam di musim semi dan tumbuh sepanjang musim panas.

    • Penggunaan: Digunakan sebagai bahan masakan, terutama dalam sushi dan salad, serta memiliki sifat anti-inflamasi.

  • Yuzu (Citrus junos):

    • Deskripsi: Buah sitrun berwarna kuning dengan aroma yang kuat.

    • Musim Panen: Ditanam di musim semi dan dipanen di akhir musim gugur.

    • Penggunaan: Digunakan dalam masakan, saus, dan sebagai bahan dalam produk kecantikan.

 VEGETABLES - TANAMAN SAYUR 

Vegetables adalah tanaman yang biasanya ditanam untuk diambil bagian yang dapat dimakan. Sayuran Jepang sering kali memiliki nilai gizi yang tinggi dan digunakan dalam berbagai masakan. Contoh:

  • Kubis (Brassica oleracea var. capitata):

    • Deskripsi: Sayuran yang memiliki kepala bulat, sering berwarna hijau atau ungu.

    • Musim Tanam: Ditanam di musim semi dan musim gugur.

    • Penggunaan: Digunakan dalam salad, sup, dan kimchi, serta sebagai bahan dalam hidangan tradisional Jepang.

  • Bayam Jepang (Spinacia oleracea var. japonica):

    • Deskripsi: Varietas bayam dengan daun yang lebih besar dan tebal.

    • Musim Tanam: Tumbuh baik di musim semi dan musim gugur.

    • Penggunaan: Sumber vitamin, sering dimasak dalam sup atau tumisan.

 FLOWERS - TANAMAN BUNGA 

Flowers adalah tanaman yang ditanam untuk keindahan, dekorasi, dan simbol budaya. Bunga di Jepang memiliki makna simbolis dan sering digunakan dalam festival dan upacara.

Contoh:

  • Sakura (Prunus serrulata):

    • Deskripsi: Pohon berbunga yang terkenal dengan bunga berwarna merah muda.

    • Musim Mekar: Mekar di awal musim semi, biasanya antara akhir Maret hingga awal April.

    • Penggunaan: Simbol kebangkitan dan keindahan, dirayakan dalam festival hanami (melihat bunga).

  • Kikyo (Campanula):

    • Deskripsi: Bunga berbentuk lonceng, memiliki warna biru atau ungu.

    • Musim Mekar: Mekar di musim panas.

    • Penggunaan: Digunakan dalam taman dan dekorasi, serta dalam seni floral tradisional.

 FRUITS - TANAMAN BUAH 

Fruits adalah tanaman yang menghasilkan buah-buahan yang dapat dimakan. Buah di Jepang sering dipandang sebagai simbol keberuntungan dan kesehatan.

Contoh:

  • Buah Persimmon (Danja kaki, Diospyros kaki):

    • Deskripsi: Buah berwarna oranye dengan rasa manis dan tekstur lembut.

    • Musim Panen: Dipanen di musim gugur.

    • Penggunaan: Dimakan segar, dijadikan makanan penutup, atau dikeringkan untuk digunakan dalam masakan tradisional.

  • Buah Melon (Cucumis melo):

    • Deskripsi: Melon Jepang, seperti "Yubari King," terkenal dengan rasa manisnya.

    • Musim Panen: Ditanam di musim panas dan dipanen pada akhir musim panas.

    • Penggunaan: Sering diberikan sebagai hadiah, melambangkan kemewahan dan kualitas tinggi.

 WOODS - TANAMAN KAYU 

Woods mencakup tanaman yang menghasilkan kayu dari pohon maupun semak-semak, yang digunakan dalam konstruksi, kerajinan, dan dekorasi. Jepang memiliki tradisi panjang dalam memanfaatkan kayu, baik untuk bangunan maupun produk seni.

 

Contoh Tanaman Kayu (Pohon):

  • Sugi (Cryptomeria japonica):

    • Deskripsi: Pohon konifer asli Jepang, sering disebut "Japanese cedar," dengan pertumbuhan tinggi yang lurus. Kayu sugi ringan, tahan lama, dan sering digunakan dalam konstruksi bangunan tradisional.

    • Musim Tumbuh: Sugi adalah pohon hijau abadi (evergreen) yang tumbuh sepanjang tahun, tetapi pertumbuhannya paling cepat selama musim semi dan musim panas.

    • Penggunaan: Kayunya digunakan dalam konstruksi bangunan tradisional Jepang seperti kuil dan rumah-rumah, serta dalam pembuatan perabotan dan barang-barang kerajinan.

  • Hinoki (Chamaecyparis obtusa):

    • Deskripsi: Pohon konifer lainnya yang penting di Jepang, dikenal dengan kualitas kayunya yang harum dan tahan lama. Hinoki digunakan untuk konstruksi bangunan kuil-kuil suci dan barang-barang mewah.

    • Musim Tumbuh: Sama seperti sugi, hinoki tumbuh sepanjang tahun, namun pertumbuhannya maksimal pada musim semi dan musim panas.

    • Penggunaan: Kayu hinoki dipakai dalam konstruksi bangunan, pembuatan bak mandi tradisional Jepang (ofuro), dan barang-barang kerajinan.

 

Contoh Tanaman Kayu (Non-Pohon):

  • Bambu (Bambusoideae):

    • Deskripsi: Tanaman berbatang keras dan cepat tumbuh yang bukan termasuk pohon, melainkan rumput raksasa. Bambu sangat fleksibel dan tahan lama, sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti kerajinan tangan, konstruksi, dan alat musik.

    • Musim Tumbuh: Bambu tumbuh sangat cepat di musim semi dan musim panas, terutama di lingkungan yang hangat dan lembab. Beberapa spesies bambu dapat tumbuh hingga 30 cm per hari pada musim puncaknya.

    • Penggunaan: Digunakan dalam konstruksi bangunan tradisional, pembuatan furnitur, kerajinan tangan, dan sebagai bahan makanan (tunas bambu).

 

Contoh Tanaman Kayu (Semak):

  • Holly (Ilex):

    • Deskripsi: Tanaman semak dengan daun hijau mengkilap dan buah merah yang populer sebagai tanaman dekoratif. Holly sering digunakan sebagai hiasan musim dingin karena dedaunan hijau abadi yang kontras dengan musim dingin.

    • Musim Tumbuh: Holly tumbuh paling baik di musim semi dan musim panas, meskipun daun hijau mengkilapnya tetap hidup sepanjang tahun.

    • Penggunaan: Sering digunakan sebagai dekorasi di musim dingin, terutama dalam rangkaian bunga dan dekorasi rumah selama perayaan Natal. Buah dan daun holly juga digunakan dalam kerajinan tangan tradisional.

Klasifikasi tanaman berdasarkan struktur fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap lamanya waktu dari penanaman hingga panen.

Tanaman berkayu, seperti pohon, biasanya memerlukan waktu pertumbuhan yang lebih lama karena mereka harus mengembangkan batang yang kuat dan akar yang dalam, sehingga sering kali memakan waktu bertahun-tahun sebelum dapat dipanen.

 
Sementara itu, tanaman tidak berbatang kayu, seperti sayuran dan herba, umumnya memiliki siklus hidup yang lebih pendek, memungkinkan mereka siap dipanen dalam waktu yang lebih singkat, sering dalam satu musim tanam.
 
Tanaman annual dapat ditanam dan dipanen dalam satu siklus, sementara tanaman perennial memerlukan beberapa tahun untuk mulai berproduksi secara konsisten.

 

 TANAMAN BERBATANG KAYU - WOODY PLANTS 

Tanaman berbatang kayu, atau woody plants, adalah jenis tanaman yang memiliki batang keras dan tebal yang terdiri dari jaringan kayu. Batang kayu ini membantu tanaman bertahan hidup lebih lama dan memberi dukungan struktural yang kuat untuk tumbuh tinggi. Jaringan kayu pada tanaman ini terdiri dari sel-sel yang mengandung lignin, zat yang membuat batangnya kokoh dan mampu menahan beban cabang, daun, buah, atau bunga.

 

Tanaman berbatang kayu biasanya adalah tanaman perennial (tahunan), yang artinya mereka hidup selama beberapa tahun atau bahkan berabad-abad, tumbuh lebih besar setiap tahunnya. Mereka juga memiliki kemampuan untuk bertahan selama musim dingin atau kondisi lingkungan yang kurang ideal dengan tetap menyimpan nutrisi di batang dan akar.​​

 TANAMAN TIDAK BERBATANG KAYU - HERBACEOUS PLANTS 

Tanaman tidak berbatang kayu, atau herbaceous plants, adalah tanaman yang memiliki batang lunak dan tidak berkayu. Batang mereka biasanya lebih fleksibel dan tidak keras seperti tanaman berbatang kayu, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan dari cuaca ekstrem. Tanaman ini bisa berupa tanaman annual (musiman) yang hidup hanya selama satu siklus pertumbuhan, atau perennial (tahunan) yang dapat hidup lebih dari satu tahun tetapi tetap tidak memiliki jaringan kayu yang keras.​​

​​

Klasifikasi tanaman berdasarkan habitus mengacu pada ukuran, bentuk, dan struktur tanaman, termasuk tingginya. Tanaman dikelompokkan ke dalam tiga kategori habitus utama: habitus kecil, habitus sedang, dan habitus besar. Klasifikasi ini penting untuk menentukan ruang dan jarak tanam yang tepat.

 TANAMAN HABITUS KECIL 

  • Definisi: Tanaman yang memiliki tinggi kurang dari 2 meter. Tanaman ini cenderung memiliki struktur yang lebih kecil dan lunak, sering kali berupa tanaman herba, semak kecil, atau tanaman berumur pendek.

  • Ciri-ciri: Batangnya lunak dan fleksibel. Tidak membutuhkan ruang yang luas. Sering dipanen dalam waktu singkat karena sifatnya yang annual (berumur satu musim tanam).

  • Contoh:

    • Padi (Oryza sativa): Tanaman pangan dengan tinggi 1-1,5 meter.

    • Lettuce (Lactuca sativa): Sayuran berdaun dengan tinggi 20-30 cm.

  • Cocok untuk: Lahan pertanian padat dan bedeng kecil.

 TANAMAN HABITUS SEDANG

  • Definisi: Tanaman yang memiliki tinggi antara 2 hingga 5 meter. Biasanya berupa semak besar atau pohon kecil dengan batang yang lebih kokoh.

  • Ciri-ciri: Struktur tanaman lebih kuat dibanding habitus kecil. Biasanya dapat dipangkas untuk menjaga ukuran dan menghasilkan produk yang optimal. Banyak tanaman ini adalah perennial (berumur panjang), artinya dapat dipanen beberapa kali dalam beberapa musim tanam.

  • Contoh:

    • Teh (Camellia sinensis): Semak teh yang dipangkas pada ketinggian 2-3 meter untuk memudahkan pemanenan.

    • Hydrangea (Hydrangea macrophylla): Tanaman hias berbunga yang tumbuh hingga 2-3 meter.

  • Cocok untuk: Kebun atau perkebunan skala sedang dengan ruang yang cukup untuk tanaman tumbuh menyebar.

 TANAMAN HABITUS BESAR 

  • Definisi: Tanaman dengan tinggi lebih dari 5 meter. Ini mencakup pohon besar yang biasanya memiliki batang berkayu yang tebal dan dapat hidup selama puluhan hingga ratusan tahun.

  • Ciri-ciri: Batang berkayu tebal dan sistem akar yang luas. Umur panjang (perennial) dan sering kali berperan penting dalam ekosistem sebagai tanaman pelindung atau penghasil kayu. Memerlukan ruang tanam yang luas dan jarak antar tanaman yang besar.

  • Contoh:

    • Sugi (Cryptomeria japonica): Pohon konifer yang dapat tumbuh lebih dari 20 meter, sering digunakan dalam konstruksi kayu di Jepang.

    • Ceri Jepang (Prunus serrulata): Pohon sakura yang mencapai ketinggian 5-8 meter.

  • Cocok untuk: Lahan terbuka atau taman besar, tidak cocok untuk bedeng kecil.

 BIBIT TANAMAN - SEEDS

Dalam setiap kemasan bibit tanaman, terdapat empat kategori penggolongan, yaitu:

  1. Fertile Time: Tiap tanaman digolongkan berdasarkan musim di mana tanaman tersebut dapat berkembang dengan optimal. Terdapat empat pembagian musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

  2. Fungsi: Bibit tanaman juga dikategorikan berdasarkan fungsinya, seperti tanaman pangan, herbal, bunga, buah, kayu, dan sayuran.

  3. Ukuran Tanaman: Penggolongan ini menentukan ukuran tanaman, apakah termasuk habitus besar, sedang, atau kecil, yang dapat membantu menentukan jumlah tanaman yang dapat ditanam dalam suatu area.

  4. Karakteristik Pertumbuhan: Kategori ini digunakan untuk menentukan apakah tanaman tersebut termasuk dalam kelompok tanaman tahunan (annual) atau tanaman abadi (perennial). Tanaman tahunan menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu tahun, sedangkan tanaman abadi dapat hidup lebih dari dua tahun.

 CAIRAN NUTRISI ORGANIK - ORGANIC LIQUID (OL) 

Cairan nutrisi organik adalah solusi yang dirancang khusus untuk memberikan nutrisi esensial kepada tanaman selama masa pertumbuhannya. Nutrisi ini biasanya terdiri dari bahan-bahan alami yang kaya akan mikroorganisme dan unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, kalium, serta mineral lainnya, yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat.

 

Cairan ini diberikan sebanyak 2x per patch, yaitu pada awal masa pertumbuhan dan di tengah periode pertumbuhan, untuk memastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang optimal.

 

Pemberian cairan nutrisi organik tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, tetapi juga mendukung kesehatan tanah dan keberlanjutan ekosistem pertanian. Dengan menggunakan cairan nutrisi organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan.

 CAIRAN PENYEMBUH TANAMAN - HEALING LIQUID (HL) 

Cairan penyembuh adalah solusi yang dirancang khusus untuk merawat tanaman yang mengalami layu atau dampak dari terkena serangan hama, membantu tanaman kembali segar dan sehat. Cairan ini biasanya mengandung campuran bahan aktif yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi tanaman, seperti hormon pertumbuhan, nutrisi esensial, dan senyawa yang mendukung proses penyembuhan.

 

Penggunaan cairan penyembuh dapat meningkatkan kapasitas tanaman untuk menyerap air dan nutrisi, serta mempercepat pemulihan dari kerusakan akibat hama, penyakit, atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dengan aplikasi yang tepat, cairan penyembuh dapat membantu memulihkan vitalitas tanaman dan mendukung pertumbuhan yang sehat.

 CAIRAN PEMBERSIH PATCH - PATCH CLEANSER (PC) 

Cairan pembersih patch adalah solusi inovatif yang dirancang untuk membersihkan dan mendesinfeksi patch tanaman yang telah digunakan sebelumnya, sehingga dapat digunakan kembali dengan efektif. Dengan formulasi khusus, cairan ini mampu menghilangkan residu nutrisi, kotoran, dan mikroorganisme yang dapat memengaruhi kesehatan tanaman pada penggunaan berikutnya. Setiap paket cairan pembersih ini cukup untuk satu patch, memastikan kebersihan yang optimal dan menjaga agar patch tetap dalam kondisi baik.

 KIT BERTANI - FARMING KIT 

Kit bertani adalah serangkaian peralatan pendukung yang dirancang khusus untuk memfasilitasi aktivitas bertani. Kit ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu untuk murid dan untuk staf serta alumni, masing-masing dengan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengalaman pengguna. Peralatan dalam kit bertani ini meliputi alat seperti cangkul, sekop, penyiram, sarung tangan, dan alat pemangkas, yang semuanya dirancang untuk membantu dalam menanam, merawat, dan memanen tanaman dengan efisien. Untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan, setiap kit bertani diwajibkan untuk di-upgrade setiap bulan sekali, sehingga pengguna selalu memiliki akses ke peralatan terbaru dan terbaik. Dengan adanya kit bertani yang terorganisir dan teratur diperbarui, para murid, staf, dan alumni dapat lebih mudah menjalani praktik bertani yang produktif dan menyenangkan.

 SISTEM BELANJA 

Petani dapat berbelanja dengan cara mengisi form yang Shizen sediakan dan setelahnya mengirimkan bukti konfirmasi pemesanan. Untuk saat ini, produk yang disediakan (untuk dibeli) adalah bibit tanaman, Gardening Kit dan Healing Liquid (HL). Organic Liquid (OL) dan Patch Cleanser (PC) akan otomatis terbeli sesuai dengan jumlah bibit yang dibeli.

 PENANAMAN BENIH 

Setelah membeli segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk berkebun, maka tibalah waktu untuk menanam bibit tanaman. Satu patch dapat ditanami lima (5) buah bibit tanaman. Kecuali untuk tanaman berjenis Pohon/Tree (T) maka satu patch hanya dapat ditanami satu (1) buah bibit tanaman. Proses menanam benih minimalnya terdiri atas:

  • Penanaman bibit tanaman pada patch.

  • Pemberian OL sebanyak satu kali (1x)/patch.

  • Penyiraman.

 
Setelah tahap ini, pertumbuhan tanaman akan naik sebanyak 25%. Perlu diperhatikan bahwa waktu untuk menanam adalah 2x24 jam sejak bibit beserta seperangkat OL nya dikirimkan oleh pihak Shizen. Lebih dari itu, bibit beserta OL akan dinyatakan hangus dan tidak dapat ditanam.
Ketentuan perihal plot yang harus dilakukan:

  • Dilarang melakukan one liner plot.

  • Plot dilakukan sebanyak minimal 5 replies, tidak termasuk dengan head plot.

  • Apabila menanam lebih dari satu jenis tanaman, diperbolehkan disatukan dalam satu plot dengan syarat tambahan minimal +3 replies untuk tiap jenis tanaman.

 PENYIRAMAN & PEMUPUKAN 

Pada tahap ini, tanaman yang sudah menjadi tunas akan mulai tumbuh dan berkembang. Petani diharapkan untuk melakukan perawatan tanaman. Tahap ini dilakukan 3 hari setelah waktu penanaman dan dilakukan sebanyak tiga kali (dengan jarak tiap penyiraman sebanyak tiga hari pula) hingga tanaman benar-benar siap panen. Contohnya:

  • Penanaman dilakukan tanggal 1 Mei 2024

  • Penyiraman pertama dilakukan tanggal 4 Mei 2024

  • Penyiraman kedua dilakukan tanggal 7 Mei 2024

  • Penyiraman ketiga dilakukan tanggal 10 Mei 2024

 

Pada salah satu tahap penyiraman (dibebaskan untuk penyiraman pertama, kedua, atau ketiga), harap dilakukan pemberian OL sebanyak 1x per patch. (Karena pemberian OL diharuskan sebanyak 2x dan telah diberikan sekali saat waktu penanaman, maka tersisa satu kali pemberian lagi). Pada tahap ini, se-minimalnya dilakukan penyiraman tanaman, dan pemberian OL (apabila waktunya). Kegiatan lain yang dapat dilakukan pada tahap ini (optional, hanya berupa saran) adalah weeding (pencabutan rumput liar) dan pruning (pemangkasan). Tiap satu kali proses penyiraman, pertumbuhan tanaman akan pertambahan sebanyak +25%. Ketentuan plot nya sama dengan ketentuan plot menanam bibit, hanya isinya saja yang berbeda.

 PANEN 

Setelah petani melakukan proses penanaman dan 3x proses penyiraman (growth 100%), maka nantinya pihak Shizen akan mengecek dan mengumumkan apakah tanaman sudah siap untuk dipanen. Proses panen minimalnya terdiri dari:

  • Panen.

  • Pembersihan patch menggunakan satu Patch Cleanser (PC) per patch.

 

Catatan:

  • Ketentuan plotnya sama dengan ketentuan plot menanam bibit, hanya isinya saja yang berbeda.

  • Tiap plot (mulai dari penanaman hingga panen) kemudian dikumpulkan pada form yang nantinya disediakan oleh pihak Shizen.

 LAYU 

Apabila 1x24 jam dari waktu penyiraman yang seharusnya tidak dilakukan, maka tanaman akan dinyatakan layu. Tanaman harus diberi Healing Liquid (HL) dalam kurun waktu 2x24 jam atau tanaman akan dinyatakan mati dan tidak bisa dipulihkan kembali. Pemberian HL dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman.

Contoh: Pada tanggal 4 Mei 2024 seharusnya Shizuka menyiram tanaman miliknya, namun tidak ia lakukan. Hingga pada tanggal 5 Mei 2024 tanaman tersebut dinyatakan layu. Maka, Shizuka membeli Healing Liquid dan melakukan penyiraman pada tanggal 6 Mei 2024 setelah sebelumnya lebih dulu memberikan Healing Liquid.

Catatan: Ketentuan plotnya sama dengan ketentuan plot menanam bibit, hanya isinya saja yang berbeda.

 SERANGAN HAMA 

Pest Invasion atau Serangan Hama terjadi ketika pemanenan suatu tanaman tidak berada di masa suburnya. Sebagai contoh padi dipanen di musim gugur. Hal ini menyebabkan adanya serangan dari banyak hama yang memakan hasil dari panen para petani, sehingga hasil panen menjadi tidak maksimal. Kerugian yang harus ditanggung oleh para petani apabila hal ini terjadi adalah berkurangnya 40% hasil panen. 

 

Namun, menimbang fakta bahwa petani baru dapat melakukan panen jika tabel status panen telah secara resmi dikeluarkan oleh Shizen Shouko, maka ada kebijakan "panen tanpa kerugian" meskipun melakukan panen di luar masa subur jenis tanaman. Kebijakan ini hanya berlaku apabila penyiraman terakhir (penyiraman ketiga) dilakukan selambat-lambatnya di tanggal terakhir masa subur tanaman tersebut. 

Serangan hama juga dapat terjadi akibat tanaman kekurangan nutrisi. Tanaman yang lemah akibat kekurangan nutrisi cenderung memiliki pertahanan alami yang lebih rendah terhadap serangan hama. Kondisi fisik yang tidak optimal, seperti daun yang menguning, pertumbuhan yang lambat, dan sistem akar yang lemah, membuat tanaman menjadi sasaran empuk bagi hama. Hama seperti kutu daun, ulat, dan thrips dapat lebih mudah menyerang tanaman yang tidak sehat karena daya tahannya yang menurun. Selain itu, tanaman yang kurang sehat juga sering kali menghasilkan aroma atau zat kimia yang lebih menarik bagi hama, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infestasi. Jika tidak ditangani dengan cepat, serangan hama ini dapat mengakibatkan kerusakan yang parah, menghambat pertumbuhan tanaman lebih lanjut, dan menurunkan hasil panen secara signifikan.

 PERAWATAN TANAMAN OTOMATIS - AUTOMATIC PLANT CARE (APC)  

Automatic Plant Care merupakan jasa layanan yang ditawarkan oleh Shizen bagi para petani yang tidak sempat mengurus tanamannya. Automatic Plant Care menawarkan layanan perawatan hingga masa panen dan pembersihan. Petani hanya perlu melakukan aktivitas penanaman, sisanya akan diurus oleh Shizen melalui layanan APT.

 PANEN CEPAT - TURBO HARVESTING (TH) 

Serupa dengan Automatic Plant Care, Turbo Harvesting merupakan layanan yang juga ditawarkan oleh Shizen bagi para petani yang tidak memiliki cukup waktu untuk mengurus tanaman mereka secara langsung. Layanan ini hampir sepenuhnya identik dengan Automatic Plant Care (APT), namun terdapat satu perbedaan utama, yaitu pada kecepatan pertumbuhan tanaman. Jika biasanya dibutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mencapai tahap panen, dengan Turbo Harvesting waktu yang diperlukan hanya satu minggu. Turbo Harvesting hanya tersedia di awal bulan, dengan kuota layanan terbatas untuk satu pelanggan.

PROPERTY OF MAHOUTOKORO JP © 2024 ALL RIGHTS RESERVED

SYSTEM BY DŌMOTO REIKEN & AIZAWA KEIKO - WEBSITE BY DŌMOTO REIKEN - FOR ROLEPLAYING PURPOSES ONLY

bottom of page