
METRIK FARMER
Sebelum beternak, calon farmer perlu memahami metrik farmer terlebih dahulu. Terdapat tiga metrik untuk mengukur keberhasilan peternak dan kesejahteraan hewan ternak yaitu Farmer Points (FP), Livestock Stress Level (SLv), dan Livestock Health Level (HLv).
Farmer Points (FP) berfungsi untuk mendorong peternak merawat hewan ternaknya dengan baik. Dengan mengumpulkan FP, peternak menunjukkan komitmen dan dedikasi dalam merawat hewan ternak. FP juga berfungsi sebagai syarat untuk membeli berbagai jenis ternak dan menentukan jumlah maksimal ternak yang dapat dipelihara dalam suatu lahan.
Livestock Stress Level (SLv) adalah ukuran tingkat stres hewan ternak, yang dapat mempengaruhi kualitas daging dan produksi susu/telur, dan dapat menyebabkan penurunan kesehatan. SLv membantu peternak dan pihak Doubutsu Teien untuk memantau dan merespon kebutuhan hewan secara tepat waktu, dan mencegah stres yang berlebihan yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan hewan.
Livestock Health Level (HLv) adalah ukuran tingkat kesehatan hewan ternak, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan daging dan jumlah produksi susu/telur, dan dapat menyebabkan kematian. HLv memberikan gambaran tentang kondisi fisik hewan, dan dapat menunjukkan jika hewan tersebut membutuhkan perawatan atau perhatian lebih lanjut. HLv membantu peternak dan pihak Doubutsu Teien untuk memantau dan merespon kebutuhan hewan secara tepat waktu.
FARMER POINTS (FP)
Farmer Points (FP) adalah poin yang harus dikumpulkan peternak untuk dapat membeli berbagai jenis ternak.
-
Kurang dari 100 FP untuk Poultry (ternak unggas, jenis ternak yang tergolong ternak bersayap, dan sudah lazim dipelihara oleh masyarakat untuk mendapatkan hasil, misalnya ayam, itik,kalkun, dan lain-lain)
-
Minimal 100 FP untuk Small Animal (ternak kecil ,jenis ternak yang tergolong pada ternak yang berbadan kecil yaitu : domba, kambing, dan babi)
-
Minimal 500 FP untuk Large Ruminant (ternak besar atau ternak ruminansia besar, jenis ternak yang tergolong pada ternak memamah biak dan mempunyai bentuk tubuh yang besar, misalkan sapi, kerbau, kuda)
Farmer Points (FP) juga digunakan untuk menentukan jumlah maksimal ternak dalam suatu lahan. Berikut FP yang harus dikumpulkan beserta jumlah ternaknya:
Kurang dari 500 FP:
-
Poultry: 5 ekor
-
Small Animal: 2 ekor
-
Large Luminant: -
Minimal 500 FP
-
Poultry: 10 ekor
-
Small Animal: 5 ekor
-
Large Luminant: 2 ekor
Minimal 1000 FP
-
Poultry: 20 ekor
-
Small Animal: 10 ekor
-
Large Luminant: 2 ekor
Minimal 5000 FP
-
Poultry: 30 ekor
-
Small Animal: 20 ekor
-
Large Luminant: 5 ekor
Penambahan Farmer Points:
-
Memberi pakan: +5 FP/ekor
-
Memberi vaksin: +10 FP/ekor
-
Membersihkan kandang: +20 FP/kandang
Pengurangan Farmer Points:
Ternak mati (selain karena sudah tidak produktif): -100 FP/ekor
LIVESTOCK STRESS LEVEL (SLv)
Livestock Stress Level (SLv) adalah tingkat stress ternak dari 0-100 yang dapat mempengaruhi kualitas daging/susu/telur hingga dapat menyebabkan penurunan kesehatan.
-
0 - 20 = kualitas daging/susu/telur tinggi
-
21 - 50 = kualitas daging/susu/telur sedang
-
51 - 80 = kualitas daging/susu/telur rendah
-
81 - 100 = ternak stress (-50 HLv)
Bibit ternak yang baru dibeli memiliki 20 SLv
Penambahan SLv:
-
Tidak memberi makan: +10 SLv
-
Tidak membersihkan kandang: +20 SLv
Pengurangan SLv:
-
Memberi makan: -5 SLv
-
Membersihkan kandang: -10 SLv
-
Pemeriksaan kesehatan: -5 SLv
-
Penanganan medis: -30 SLv
LIVESTOCK HEALTH LEVEL (HLv)
Livestock Health Level (HLv) adalah tingkat kesehatan ternak dari 0-100 yang dapat mempengaruhi pertumbuhan daging dan jumlah produksi susu/telur hingga dapat menyebabkan kematian.
-
81- 100 = pertumbuhan daging dan produksi susu/telur maksimal
-
61 - 80 = pertumbuhan daging dan produksi susu/telur berkurang 50%
-
51 - 60 = tidak ada pertumbuhan daging dan produksi susu/telur
-
31 - 50 = ternak mengalami sakit ringan
-
11 - 30 = ternak mengalami sakit berat
-
0 - 10 = mati (-100 FP)
Bibit ternak yang baru dibeli memiliki 100 HLv
Penambahan HLv:
-
Pemeriksaan kesehatan: +50 HLv
-
Penanganan medis: + 90 HLv
Pengurangan HLv:
-
Ternak stress: -50 HLv
-
Tidak diberi vaksin (bervariasi sesuai penyakit)

LAHAN PETERNAKAN
Sōgō Nōjō adalah lahan peternakan dan pertanian yang terintegrasi, yang mencakup berbagai bidang pertanian, termasuk peternakan dan budidaya tanaman. "Sōgō" berarti "komprehensif" atau "terintegrasi", dan "Nōjō" berarti "peternakan" atau "kebun/ladang". Lahan ini dapat meluas sesuai kebutuhan, dan dikhususkan untuk aktivitas peternakan dan pertanian skala kecil maupun besar. Setiap peternak hanya dapat memiliki satu petak lahan Sōgō Nōjō yang dibeli dengan harga 両28.500.
Sōgō Nōjō dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang memadai, seperti:
-
Kandang: Tempat tinggal hewan ternak.
-
Ladang: Tempat untuk budidaya tanaman (akan dijelaskan lebih lanjut di sistem Shizen Shouko).
-
Sistem irigasi: Sistem untuk menyediakan air ke ladang (akan dijelaskan lebih lanjut di sistem Shizen Shouko).
-
Lahan penggembalaan dan budidaya pakan ternak: Terdiri dari padang rumput alami atau diperbaiki yang digunakan untuk menggembalakan ternak. Budidaya pakan ternak melibatkan penanaman dan perawatan tanaman seperti rumput, legume, dan tumbuhan lain yang digunakan sebagai makanan bagi ternak (fasilitas terbuka apabila farmer telah memiliki minimal 10.000 FP)
-
Tempat penyembelihan ternak: Area khusus di mana proses penyembelihan ternak dilakukan. Tempat ini harus memenuhi standar kebersihan dan kesehatan yang ketat untuk memastikan daging yang dihasilkan aman untuk konsumsi.
-
Gudang penyimpanan hasil peternakan: Digunakan untuk menyimpan produk seperti daging, susu, telur, juga pakan ternak. Tujuan utama dari gudang penyimpanan ini adalah untuk menjaga kualitas produk, melindungi dari kerusakan akibat faktor eksternal seperti cuaca, hama, dan pencurian, serta memastikan produk tetap layak konsumsi atau digunakan hingga waktu distribusi atau penjualan.
-
Akses jalan dan transportasi yang baik: Penting untuk memudahkan distribusi produk dan transportasi hewan ternak.
Farmer pemilik lahan akan dikenakan pajak kepemilikan lahan setiap bulan sebesar 10% dari harga beli lahan.



PEMBELIAN BIBIT TERNAK
-
Syarat Pembelian Ternak: Alumni & harus memiliki sertifikat beternak untuk dapat melakukan pembelian hewan ternak.
-
Pembelian Pertama: pembelian hewan ternak pertama kali dibatasi maksimal 2 ekor bibit unggas (poultry)
-
Pembelian Selanjutnya: pembelian ternak selanjutnya dapat dilakukan setelah penyembelihan/penjualan hasil ternak pertama.
-
Biaya Transportasi: Setiap pembelian ternak dikenakan biaya transportasi
Alur Pembelian
-
Farmer memeriksa daftar hewan ternak dan memilih ternak yang diinginkan.
-
Farmer mengisi formulir pemesanan
-
Pembayaran akan otomatis diproses oleh karyawan
-
Tim logistik Doubutsu Teien akan mengatur pengiriman ternak ke lahan yang telah dibeli oleh farmer.



PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN
-
Peternak melakukan pemeliharaan dengan cara plotting memberi pakan, vaksinasi, dan membersihkan kandang sesuai ketentuan.
-
Pakan dibeli sesuai dengan harga dan ketentuan yang tertera pada kemasan (lihat deskripsi produk).
-
Vaksin diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kemasan (lihat deskripsi produk).
-
Untuk mengatasi masalah kesehatan ternak akibat tidak dilakukannya vaksinasi sesuai ketentuan, maka ternak perlu ditangani segera dengan ketentuan sebagai berikut.

-
Selain penanganan medis, pemeriksaan kesehatan juga dapat dilakukan dengan rincian sebagai berikut.

-
Setiap hewan yang dibeli dipasangi RFID (Radio Frequency Identification) tag untuk melacak aktivitas dan kesehatannya.
-
Peternak dapat mengecek laporan pemeliharaan hewan ternak melalui RFID (dalam bentuk spreadsheet)



PENJUALAN HASIL TERNAK
-
Penjualan hasil ternak terlebih dahulu dilaporkan kepada Doubutsu Teien (farmer mengisi formulir yang disediakan) untuk selanjutnya disalurkan ke beberapa tempat, misalnya pasar (NPC) atau Eiken
-
Hasil penjualan akan disalurkan otomatis ke rekening peternak
-
Setiap penjualan hasil ternak dikenakan biaya transportasi sebesar 10% dari total penjualan
-
Harga jual produk ternak ditentukan oleh kualitas yang dihasilkan


