top of page
Small Street in Japan_edited.jpg
PANDUAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir merupakan syarat kelulusan bagi murid 7-Nensei di Sekolah Sihir Mahoutokoro. Proyek ini dirancang untuk menguji keterampilan sihir, kemandirian, dan kreativitas murid melalui pengerjaan karya sesuai mata pelajaran pilihan mereka. Dengan mengedepankan nilai ketekunan dan harmoni, Tugas Akhir mencerminkan tradisi Mahoutokoro dalam membentuk penyihir yang terampil dan bertanggung jawab. Panduan ini menjelaskan alur, tahapan, dan ketentuan Tugas Akhir agar mudah dipahami oleh murid dan komunitas sekolah.

1. TUJUAN TUGAS AKHIR
  1. Mengaplikasikan keahlian sihir dari mata pelajaran pilihan ke dalam proyek yang terarah.

  2. Melatih kemandirian murid dalam merancang dan menyelesaikan tugas secara mandiri.

  3. Menghasilkan karya sihir yang mencerminkan kemampuan dan identitas murid.

  4. Mempersiapkan murid untuk berkontribusi di dunia sihir setelah kelulusan.

2. BENTUK TUGAS AKHIR
  1. Proyek Sihir: Karya praktis yang sepenuhnya mengacu pada panduan Tugas Akhir masing-masing mata pelajaran, seperti menciptakan mantra, meracik ramuan alkimia, merancang alat teknokreasi sihir, dan lainnya. Panduan ini disediakan dalam dokumen terpisah untuk setiap mata pelajaran agar lebih terfokus dan mendetail.

    • Contoh panduan Tugas Akhir Seni Mantra: KLIK

  2. Dokumen Penyelesaian (Mahō Kōron): Laporan tertulis yang mendokumentasikan proses dan hasil proyek. Kerangka dokumen bervariasi sesuai panduan mata pelajaran dan diatur dalam dokumen terpisah.

3. ALUR DAN TAHAPAN TUGAS AKHIR

​​Tugas Akhir dilaksanakan oleh murid 7-Nensei, dengan waktu maksimal tiga bulan (hitungan aktif, tidak termasuk masa hiatus) dari pengajuan topik hingga penyerahan. Berikut tahapan pelaksanaannya:

  1. Sosialisasi Tugas Akhir

    • Pada minggu pembelajaran pertama di semester pertama sebagai 7-Nensei, murid mengikuti sesi sosialisasi yang menginformasikan mata pelajaran apa saja yang tersedia untuk dijadikan bahan pengerjaan tugas akhir pada semester berjalan. Sosialisasi juga disertai tanya-jawab seputar sistem tugas akhir.

    • Sesi ini dipimpin oleh salah satu staf dari Bagian Kurikulum untuk memastikan murid memahami tanggung jawab mereka.​

  2. Pemilihan Mata Pelajaran dan Pengajuan Topik​

    • Mulai minggu pembelajaran kedua di semester pertama menjadi 7 Nensei, murid memilih mata pelajaran untuk Tugas Akhir dan mengajukan topik proyek secara mandiri.​

      • Mata pelajaran yang dapat dipilih sudah ditentukan dan tidak bisa memilih di luar itu, tiap mata pelajaran memiliki batasan murid yang dapat mengambil.​

      • Mata pelajaran khusus asrama hanya bisa diambil oleh murid dari asrama yang sama.

    • Topik harus sesuai dengan panduan Tugas Akhir mata pelajaran yang dipilih dan diserahkan langsung kepada Student Affairs (melalui metode pengisian form).

    • Murid dapat bertanya kepada guru pengampu jika membutuhkan panduan selama pengajuan topik.

    • Batas akhir pengajuan topik adalah hari Sabtu pada minggu keempat di semester pertama sebagai 7-Nensei.

    • Contoh: Murid memilih mata pelajaran Seni Mantra dan mengajukan topik untuk membuat mantra sehari-hari, sesuai panduan mata pelajaran tersebut.​

  3. Riset dan Eksperimen​

    • Murid melaksanakan riset dan eksperimen yang berkaitan langsung dengan pengerjaan proyek, merujuk sepenuhnya pada panduan Tugas Akhir masing-masing mata pelajaran.

    • Aktivitas ini melibatkan plotting in-character yang mencerminkan langkah-langkah spesifik dalam panduan, seperti meneliti teks kuno, mengumpulkan bahan di lingkungan Mahoutokoro, atau menguji coba elemen proyek (misalnya, mantra, ramuan, atau alat).​

      • Satu aktivitas plot memiliki minimal 30 replies.​

    • Contoh: Murid mata pelajaran Mantra meneliti puisi tradisional untuk menciptakan mantra baru, lalu mengujinya sesuai panduan, dengan sesi plotting yang menggambarkan proses tersebut.

    • Murid bekerja secara mandiri, tetapi dapat berkonsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran jika menghadapi kendala.​

  4. Penyerahan Dokumen dan Hasil Proyek​

    • Murid menyerahkan proyek sihir (dalam bentuk yang ditentukan panduan mata pelajaran, seperti barang jadi atau demonstrasi) dan dokumen Mahō Kōron kepada Student Affairs melalui Google Form.

    • Kerangka dan isi dokumen Mahō Kōron mengikuti panduan spesifik mata pelajaran, yang diatur dalam dokumen terpisah.

    • Contoh: Murid menyerahkan ramuan jadi beserta laporan tertulis yang disusun sesuai format panduan mata pelajaran Ramuan.

    • Dokumen Mahō Kōron diperiksa oleh guru pengampu mata pelajaran dan apabila diperlukan, akan ada sesi revisi hingga benar benar dirasa layak dan dapat dinyatakan lulus Tugas Akhir.​

4. KETENTUAN WAKTU DAN UPACARA KELULUSAN

Durasi: Murid memiliki waktu maksimal tiga bulan (hitungan aktif) untuk menyelesaikan Tugas Akhir, dihitung dari tanggal pengajuan topik hingga penyerahan. Masa hiatus tidak dihitung; waktu akan dilanjutkan setelah murid kembali aktif.

​Batas Pengajuan Topik: Pengajuan topik harus diserahkan paling lambat pada hari Sabtu minggu keempat di semester pertama sebagai 7-Nensei. Jika tidak kunjung mengajukan pada waktu yang ditentukan, murid terpaksa harus menunggu jadwal selanjutnya di semester depan bersama 7 Nensei yang baru (adik tingkatnya). Diberikan waktu menunda pengajuan selama 2 semester. Pada semester ketiga menjadi 7 Nensei, apabila tidak kunjung memberikan topik dan memulai pengerjaan, maka akan dikeluarkan dari sekolah.

  • Apabila hiatus, masa yang tertunda ketika hiatus tidak dihitung.

​​

Perpanjangan: Jika telah memulai namun belum selesai dalam tiga bulan, Murid diberikan tambahan waktu satu bulan untuk menyelesaikan proyek.

Konsekuensi: Jika tidak selesai setelah perpanjangan, murid dinyatakan tidak lulus dan dikeluarkan dari Mahoutokoro.

Kelulusan: Upacara kelulusan diadakan setiap tiga bulan. Murid yang menyelesaikan Tugas Akhir tepat waktu mengikuti upacara sesuai periode. Jika terlambat, mereka harus menunggu periode berikutnya (tiga bulan kemudian).

5. ATURAN DAN ETIKA
  1. Proyek dan plotting harus mematuhi panduan Tugas Akhir masing-masing mata pelajaran.

  2. Penggunaan sihir terlarang atau berbahaya dilarang keras.

  3. Murid bekerja secara individu.

  4. Murid diwajibkan menjaga integritas proyek dengan tidak menyalin ide atau karya orang lain.

  5. Guru pengampu mata pelajaran tidak diperkenankan menyulitkan murid dalam pengerjaan, selama murid sudah melakukan sesuai dengan apa yang harus dilakukan.

PROPERTY OF MAHOUTOKORO  JP © 2024 ALL RIGHTS RESERVED
WEBSITE BY DAICHI TOSHIRO FOR ROLEPLAYING PURPOSES ONLY

bottom of page